Tips Memilih dan Mengolah Makaroni Secara Benar

Tips Memilih dan Mengolah Makaroni Secara Benar

Makaroni adalah produk gandum yang dibuat dari biji yang keras, bersih, dan mengandung gluten. Biji-bijian tersebut digiling menjadi makanan yang disebut semolina, yang darinya dedak dikeluarkan.

Ia dibuat menjadi adonan yang lezat dengan mencampurkannya dengan air panas dalam perbandingan dua pertiga semolina dengan sepertiga air. Adonan setelah tercampur rata, dimasukkan ke dalam tong yang dangkal dan diremas dan digulung dengan mesin.

Saat digulung dengan baik, adonan dibuat dengan berbagai bentuk dengan didorong oleh pendorong yang kuat melalui kepala berlubang dari baja kuat atau silinder besi yang diatur di atas api, sehingga adonan terpanggang sebagian saat dikeluarkan dari lubang.

Ia kemudian digantung di atas batang atau diletakkan di atas bingkai yang ditutupi kain, dan dikeringkan. Ia disebut dengan nama yang berbeda sesuai dengan bentuknya. Jika berbentuk silinder besar berlubang, disebut makaroni; jika diameternya lebih kecil, dinamakan spageti; jika halus, bihun; jika pasta dipotong menjadi pola-pola mewah, disebut pasta d’Italia. Makaroni sebelumnya hanya dibuat di Italia, tetapi saat ini diproduksi secara luas di Amerika Serikat.

Coba Juga :  Resep Cara Membuat Pizza Sosis ala Rumahan

Makaroni yang baik akan disimpan dalam kondisi baik untuk waktu yang lama. Ia kasar, elastis, dan keras; sedangkan bahan yg kurang baik terasa licin, lembut, mudah pecah, menjadi berjamur jika disimpan. Makaroni yang kurang baik mengandung sebagian besar pati, tetapi sedikit gluten.

Saat dimasukkan ke dalam air panas, makaroni yang kurang baik akan tampak putih, pucat, dan pecah saat dimasak. Makaroni yang baik jika dimasukkan ke dalam air panas akan menyerap sebagian air, membengkak hingga hampir dua kali lipat ukurannya, tetapi mempertahankan bentuknya dengan sempurna. Ini mengandung jumlah gluten yang jauh lebih kecil.

Jangan Cuci makaroni. Potong menjadi beberapa bagian dengan ukuran yang sesuai jika panjang. Selalu masak dengan cairan mendidih, berhati-hatilah agar mengontrol jumlah air di dalam panci (karena akan terserap dalam jumlah besar), dan masak sampai empuk.

Lamanya waktu yang diperlukan dapat bervariasi dari dua puluh menit, jika segar, hingga satu jam jika agak lama. Saat empuk, ubah menjadi saringan dan tiriskan, dan tuangkan air dingin ke dalamnya agar tabung tidak saling menempel.

Coba Juga :  5 Resep Makaroni Sederhana Yang Wajib Dicoba

Cairan yang digunakan untuk memasak bisa berupa air, susu, atau campuran keduanya; juga kaldu sup, jus tomat, atau cairan favorit lainnya. Makaroni berfungsi sebagai tambahan penting untuk pembuatan berbagai sup, dan juga menjadi dasar hidangan lezat lainnya.